BONE, KABARPOJOK - Puluhan mahasiswa yang tergabung dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bone menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Dinas Kesehatan, kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, pada Kamis, 17 April 2025.
Diduga ada indikasi penyalahgunaan anggaran di RSUD Tenriawaru pada tahun anggaran 2023-2024 yang mencapai total Rp 360 miliar.
Dalam aksi itu, mereka mendesak Dirut Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Tenriawaru memberikan transparasi anggaran tahun 2023-2024 serta anggaran tahun 2025.
“Jika terbukti secara sah bila mana melakukan perbuatan tindak pidana korupsi, Dirut BLUD RSU Tenriawaru diminta mundur dari jabatannya,” tegas Rafli yang juga selaku jendral lapangan.
Selain itu, mahasiswa mendesak Dirut BLUD Rumah Sakit Tenriawaru mengevaluasi setiap pegawai yang dianggap lalai dalam memberikan pelayanan publik.
“Kami mendesak Dirut BLUD RSU Tenriawaru memberikan klarifikasi terkait dugaan pemotongan gaji honorer,” kata Rafli dalam orasinya.
“ Yang mau diaudit internalnya, apa betul tidak ada indikasi korupsi,” ujarnya.
Menanggapi tuntutan mahasiswa, Dirut BLUD Rumah Sakit Tenriawaru, Syahrir mengatakan terkait pengelolaan anggaran, ada dewan pengawas. Bahkan ia tiap tahun melaporkan.
Lanjut kata Syahrir, selama dua tahun menjabat tidak ada temuan penyalahgunaan, ia juga sudah diperiksa oleh dua lembaga baik dari Inspektorat maupun dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK).
“Kami sudah diperiksa oleh Inspektorat dan BPK, tidak ada temuan,” kata Direktur BLUD RSU Tenriawaru, Syahrir.
“Ini saya pertaruhkan harga diri,” tegasnya.
Selain itu kata dia, haram hukumnya pasien keluarkan uang sepeser pun untuk peserta BPJS.
Setelah aksi didepan kantor dinas kesehatan, mahasiswa melanjutkan aksi di depan kantor bupati Bone. (*)