Kasus Pemerkosaan dan Kasus Penembakan Belum Terungkap, HMI Turun Aksi Pertanyakan Kualitas Kinerja Polres Bone

HMI Bone gelar aksi di depan Mapolres Bone

BONE, KABARPOJOK - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Bone menggelar aksi demonstrasi di Mapolres Bone, Jumat 07/03/25), terkait kasus dugaan pemerkosaan di bawah umur (siswi SMP) di Kecamatan Cenrana Kabupaten Bone Sulawesi Selatan yang meninggal dunia, Kamis malam, 16 Februari 2023 lalu. Dan sampai saat ini belum terungkap siapa pelakunya.

Selain itu, tragedi penembakan Pengacara Rusdi S Gani pada malam tahun baru dan mengakibatkan meninggal dunia.

Peristiwa penembakan itu terjadi di Dusun Limpoe, Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Bone pada Selasa (31/12/2024) lalu sekitar pukul 21.50 Wita. 

Tepat dua bulan sejak tragedi penembakan Rusdi S Gani yang di lakukan oleh OTK namun sampai hari ini pihak polres Bone belum mengungkap pelaku penembakan misterius ini.

Arfah selaku kader HMI Cabang BONE sekaligus Jendral Lapangan, dalam orasinya ia menyoroti kualitas kinerja penyelidikan polres Bone yang sudah dua bulan bahkan ada yang dua tahun belum terungkap pelakunya. 

“Hal ini menandakan ketidakbecusan polres Bone dalam menangani kasus yang terjadi di kabupaten Bone,” ungkapnya.


Arfah juga mengungkapkan ketika pihak kapolres Bone terlalu lama dalam mengungkap pelaku kedua kasus ini, lebih baik mundur saja karena ini bukan hanya sekedar kasus tapi bahkan seolah-olah ada hal yang di sembunyikan dari kasus ini. 

“ Sulitnya mencari keadilan di Polres Bone,” ungkap Arfah dengan nada kecewa.

Dia juga sangat menyayangkan lambannya hasil pengungkapan dan penetapan tersangka pelaku. 

“Dalam hal ini mencari keadilan di Polres Bone tidaklah mudah. Pasalnya, hingga saat ini dia tidak mengetahui apa penyebab penyelidikan ini belum dapat dituntaskan penyidik. Dia hanya ber praduga bahwa penegakan hukum di Polres Bone sangat lemah,” lanjutnya.

Arfah pun menambahkan “bahwa Polda Sulsel agar kiranya segera mengevaluasi kinerja Polres Bone yang belum mampu mengungkap pelaku kasus di Bone”.

Adapun tuntutan yang di layangkan dalam Aksi HMI Cabang Bone:

1. Mendesak dan meminta pihak Polres Bone untuk menindak secara optimal dalam menyelesaikan berbagai kasus pelanggaran hukum dan pelanggaran HAM yang ada di Kabupaten Bone.

2. Mendesak dan meminta pihak Polres Bone agar transparan dalam melaksanakan tugas, fungsi dan kewenangannya terhadap upaya penegakan hukum di Kabupaten Bone.

3. Mendesak dan meminta Kapolres Bone untuk menindaki dan mengevaluasi oknum aparat yang diduga melakukan pungutan liar terhadap proses pelayanan dan pengurusan administrasi di Polres Bone.

4. Mendesak dan meminta pihak Polres Bone agar mentrasparansikan Penggunaan Dana Hibah 5 Milyar yang di terima dari Pemda Bone. (*rs)

Komentar

Berita Terkini